Integrasi Ekologis Antara Ternak Sapi Dengan Pengelolaan Tanaman Jagung Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Kacang-Kacangan Di Lahan Kering

Ecological Integration Between Cattle with the Management of Corn Intercropped with Legumes on Dry Land

Authors

  • I Ketut Ngawit Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jstl.v9i3.555

Keywords:

broad leaved, weeds, dry land, feed, palatable

Abstract

The obstacle to rearing cattle with a herding system on dry land is the unstable availability of feed because the potential for forage production is low. The reason is because dry land is not managed intensively. The research was conducted with the aim of evaluating the application of a monocrop cropping pattern system and intercropping between corn and beans in dry land. The experiment was designed with a randomized block design consisting of nine treatments, namely monocrops of corn, peanuts, soybeans, red beans and cowpeas, as well as intercropping between corn and peanuts, soybeans, red beans and cowpeas. The results of the research show that in the management of a monocrop cropping system and intercropping between corn and beans, weed diversity was found to be quite high, namely 20 families with 39 species, which included 10 species of Poaceae, 9 species of sedges and 20 species of broadleaf. The characteristics of the weeds found were high in species diversity, the ability to spread evenly throughout the corn and bean planting area was high and the ability to dominate the planting area was also high. The best quantity and quality of forage products as raw materials for animal feed are obtained from moorland management with monocrop planting patterns and intercropping of corn with peanuts and cowpeas. In this moorland management system, the potential for forage products obtained is 10.81 – 13.60 kw ha-1 day-1 and the potential land capacity for raising cattle is 5.21 – 5.53 ST ha-1.

References

Aisyah, Y. & Herlina, N. (2018). Pengaruh Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata) Pada Tumpangsari Dengan Tiga Varietas Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Produksi Tanaman. 6 (1): 66-75.

Agus, N.S & Sarjiyah. 2021. Keanekaragaman dan Kelimpahan Gulma pada Tumpangsari Jagung Manis dan Kacangan. Bioeksperimen. 7 (2) : 143-153.

Asih, D.S.N., A.N Setiawan & Sarjiyah. 2018. Weed Growth in Various Population of Corn-Peanut Intercropping. Plant Tropika : Jurnal Agrosain (Journal of Agro Science). 6 (1): 22-23.

Benny, W.M. S., N. Setyowati, Prasetyo & U. Nurjanah. (2019). Optimasi lahan pada Sistem Tumpangsari Jagung Manis dengan Kacang Tanah, Kacang Merah, dan Buncis pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Agroqua. 17 (2) : 115-125.

Caterina Caruso, Carmelo Maucieri, Andrea Berruti, Maurizio Borin & Antonio Carlo Baebera. (2018). Responses of Different Panicum miliaceum L. Genotypes to Saline and Water Stress in aMarginal Mediterranean Environment. Agronomy 8 (1), 8: 801-808.

Desi, L., E. Turmudi & D. Suryati. 2019. Efisiensi Pemanfaatan Lahan Pada Sisitem Tumpangsari dengani Berbagai Jarak Tanam Jagung dan Varietas Kacang Hijau. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 21 (2) : 82 – 90.

Dewi, T. N., Sebayang, H.T. & Suminarti, N.E. (2018). Upaya Efisiensi Pemanfaatan Lahan Melalui System Tanam Tumpangsari Sorgum dengan Kacang-Kacangan di Lahan Kering. Jurnal Produksi Tanaman. 5 (8): 1356-1366.

Ernawati Laksmi, NMD., Ngawit I Ketut, & Nihla Farida. (2014). Effectiveness of organic wates and forages to increase soil fertility status and crop yield id dry lands. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 1(4): 165-174.

Ernawati Laksmi, NMD. & Ngawit I Ketut. (2015). Eksplorasi dan identifikasi gulma hijauan pakan dan limbah pertanian yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak di wilayah lahan kering Lombok Utara. Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science), 39 (2): 92-102.

Farida, N., Ngawit I Ketut & Sila Wibawa I Putu, 2022. Diversity and Prediction of Corn Product Loss Due Weed Competition to Two Types of Dry Land Agroecosystem. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (Journal of Research in Science Education). 8 (Special Issue) : 30-38.

Hadijah Hasyim, Ahmad Wadi, Yasuyuki Ishii, Sachiko Idota & Kiichi Fukuyama. (2016). Production and quality in dwarf napier grass pasture fertilized by digested effluent of manure under two-years of dairy cow-grazing in warm regions of Japan. American Journalof Applied Science, 13 (5): 478 – 489.

Hendrival, Zurrahmi & Abdul. (2014). Periode Kritis Tanaman Kedelai terhadap Persaingan Gulma. Jurnal Floratek. 9 (1) : 6 - 13.

Ilham, M. (2021). Keragaman Gulma Rumput-Rumputan dan Prediksi Kehilangan Hasil Jagung (Zea mays L.) Akibat Kompetisinya di Lahan Kering. Skripsi, Program Studi Agroeketeknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram. p. 61.

Nathaniel, M.D. & D. E. Stoltenberg. (2018) Weed communities in strip-tillage corn/no-tillage soybean rotation and chisel-plow corn system after 10 years ofvariable management. Weed Science, 66 (05): 651-661.

Neha, R., Barton, J.W., Brent, A.S., Jason, A. R. & G.E., MacDonald. (2012). Effets Environmental Factors on Seed Germination and Emergence of Smutgrass (Sporobolus indicus) Varieties. Weed Sience 60 (4) 558-563.

Ngawit I Ketut, I Gde Ekaputra Gunartha & N. Farida. (2018). Potensi gulma dan hijauan lainnya pada tanah bawah naungan kelapa yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak di wilayah lahan kering Lombok Utara. Prosiding seminar nasional implementasi iptek pertanian berkelanjutan yang tangguh menuju ketahanan pangan. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. p. 290-304.

Ngawit I Ketut & T. Fauzi. (2021). Periode Kritis Jagung Manis Berkompetisi dengan Gulma pada Entisol Lombok Tengah. Prosiding Saintek LPPM Unram. 3 (1) : 36 -47.

Ngawit I Ketut & N. Farida. (2022). Potential of Weed As Raw Material for Animal Feed on The Integration of Cattle with Coconut Plantations. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (Journal of Research in Science Education). 8 (Special Issue) : 76-86.

Ngawit I Ketut, Taufik Fauzi & Kurnia Muliani. (2023). Keanekaragaman Gulma Berdaun Lebar dan Prediksi Kehilangan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill.) Akibat Kompetisinya di Lahan Kering. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek. 2 (2) : 266 – 275.

Novyta, C.T, Charles, H.L. K. & M. Najoan. (2017). Potensi hijauan pakan dan kapasitas tampung ternak sapi di bawah pohon kelapa di Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi. 4 (2): 67-78.

Palijama, W., Riry J. & Wattimena A.Y. (2012). Komunitas Gulma pada Pertanaman Pala (Myristica fragrans H.) Belum Menghasilkan dan Menghasilkan di Desa Hutumuri, Kota Ambon. Agrologia Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman. 1(2):134-142.

Putra, J. P., Wicaksono H.K.P. & Herlina N. (2017). Studi Sistem Tumpangsari Jagung (Zea mays L.) dan Bawang Prei (Allium porrum L.) Pada Berbagai Jarak Tanam. Jurnal Produksi Tanaman. 5 (5): 748 - 755.

Rahajeng A.P., Bambang G. & T. Sumarni. 2014. Pengaruh Tanaman Penutup Tanah dan Jarak Tanam pada Gulma dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman 2(8): 639 – 647.

Rakesh, K. Godara, Billy, J. Willias & James, P. Geaghan. (2012). Effect of Shade on Texasweed (Caperonia palustris) Emergence, Growth, and Reproduktin. Weed Science, 60 (4): 593-599.

Rusdiana, S. & Cut. R. Adawiyah. (2013). Analisis ekonomi dan prospek usaha tanaman dan ternak sapi di lahan perkebunan kelapa. SEPA 10 (1): 118-131.

Satoru Fukagawa and Yasuyuki Ishii. (2018). Grassland establishment of dwarf napiergrass (Pennisetum purpureum Schumach) by planting of cuttings in the winter season. Agronomy 8 (2), 12: 479-489.

Suveltri, B., Syam, Z., & Solfiyeni. 2014. Analisa vegetasi gulma pada pertanaman jagung (Zea mays L.) pada lahan olah tanah maksimal di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 3(2), 103–108.

Syahputra, E., Sarbino & Dian, S. (2011). Weeds Assessment di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika. 1(1): 37-42.

Taufan P. Daru, Arliana Yulianti, dan Eko Widodo (2014). Potensi hijauan di perkebunan kelapa sawit sebagai pakan sapi potong di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pastura. 3 (2): 94-98.

Downloads

Published

2023-09-30