Potensi Nilai Gizi Tumbuhan Pangan Lokal Pulau Lombok Sebagai Basis Penguatan Ketahanan Pangan Nasional
DOI:
https://doi.org/10.29303/jstl.v1i1.12Abstract
Di pulau Lombok terdapat beberapa jenis tumbuhan lokal yang dahulunya sering dimanfaatkan oleh masayarakat sebagai pangan alternatif. Pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan pangan tersebut biasanya berasal dari pengalaman hidup, pengetahuan dari turun temurun dan kearifan lokal masyarakat yang perlu mendapat perhatian dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nilai gizi beberapa jenis tumbuhan pangan lokal yang dikenal dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pangan alternatif. Penelitian ini merupakan salah satu upaya pelestarian tumbuhan pangan lokal untuk penguatan ketahanan pangan nasional. Penelitian ini menggunakan enam jenis tumbuhan pangan lokal yang dipilih berdasarkan nilai skor dan bobot tertinggi terhadap pengetahuan serta aktifitas pemanfaatan tumbuhan pangan tersebut oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan gizi pada tumbuhan lokal tersebut diantaranya yaitu pemanasan untuk uji kadar air (AOAC, 1970, Renggana 1979), Kjeldhal untuk uji kandungan protein, spectrometri untuk uji karbohidrat, titrasi Yodium (Jacobs) untuk uji vitamin C dan AAS flame untuk uji Ca (kalsium). Hasil yang diproleh bahwa buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki kadar air yang paling tinggi diantara keenam jenis tumbuhan lokal yang diuji, kondisi ini menyebabkan buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki daya simpan yang paling rendah. Kandungan karbohidrat dan vitamin C tertinggi ditemukan pada buah Bune/Buni (Antidesma burnius), karbohidrat yang tinggi diduga berasal dari kadar glukosa hal ini ditandai dengan rasa yang sangat manis pada buah tersebut. Umbi sabrang (Coleus tuberosa) memiliki kadar protein dan kalsium yang paling tinggi sehingga umbi sabrang (Coleus tuberosa) sangat baik dikonsumsi sebagai cemilan maupun pengganti nasi.Kata kunci : Nilai gizi, pangan lokal, pulau LombokReferences
AOAC. 1970. Official method and analysis of the association oh the official analytical chemists. 11th. Edition. Washington D.C.
Combs GF. 2008. The vitamins, fundamental aspects in nutrition and health. 2nd ed. San Diego, CA: Academic Press, 2001 : 245-272. http://en.wikibooks.org/wiki/Nutrition/Vitamin_C. 8 Februari 2009.
Davey GCL. 2006. A mood-as-input acccount of perseverative worrying. In.G.C.L. Davey & A. Wells (Eds). Worry and its psychological disorders: Theory assessment and treatment (PP.207-238) Chichester England : Willey.Nasoetion & Karyadi, 1987
Padayatty SJ, Katz A, Wang Y, Eck P, Kwon O, Lee JH, Chen S, Corpe C, Dutta A, Dutta SK, Levine M. 2003. Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in disease prevention. Pulmed. Gov.
Poedjiadi A. 1994. Dasar-dasar biokimia. UI-Press, Jakarta.
Purnomo H. 1995. Aktifitas air dan peranannya dalam pengawetan pangan. UI-Press, Jakarta.
Renggana S. 1979. Manual of analisis of fruit and vegetable product. Mc graw hill, New Delhi.
Rohyani IS, Aryanti E, Suripto. 2014. Potensi tumbuhan lokal pulau lombok dalam upaya menunjang ketahanan
Pangan. Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Sains dan TIK STKIP Surya. Jakarta.
Sediaoetama AD. 2004. Ilmu gizi. Dian Rakyat. Jakarta.
Smirnoff N, Pallanca JE. 1996. The control of ascorbic acid synthesis and turnover in pea seedlings. Oxford Journals. Science & Mathematics. Journal of Experimental Botany.Volume 51, Issue 345. Pp. 669-674.
Sudarmadji, Slamet H. Bambang, Suhardi. 2003. Analisa bahan makanan danpertanian. Liberty. Yogyakarta.
Suprapti ML. 2008. Membuat saos tomat. Trubus Agrisarana, Jakarta.