Komposisi Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Dusun Pandanan, Sekotong, Lombok Barat

Authors

  • Rahfika Rahfika Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Ibadur Rahman Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Paryono Paryono Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jstl.v10i2.624

Keywords:

seagrass meadow, species composition, seagrass species closure

Abstract

Seagrasses can live on muddy, sandy and broken coral or rock substrates. Seagrass ecosystems are often found in areas with thick sandy mud substrates. Seagrass beds are one of the aquatic ecosystems that have high water productivity, and have a vital role for the associated biota that live around them, both as a feeding ground, nursery ground, and spawning ground. The purpose of this study was to see the species composition and cover of seagrass species in the waters of Pandanan Hamlet, Sekotong, West Lombok. Seagrass data collection was carried out at low tide, using the line transect method by making the observation path into three replicates with a length of 100 m each, a distance of 50 m each transect. The 50 cm quadrat frame is placed on the right side of the transect with a distance of 10 m between one quadrant and the other so that the total quadrant on each transect is 11 quadrants. The results showed that the composition of seagrass species found in the waters of Pandanan Hamlet, Sekotong, West Lombok as many as 7 (seven) seagrass species, namely: S. isoetifolium, C. rotundata, E. acoroides, T. hemprichii, H. ovalis, H. uninervis and H. pinifolia with Seagrass Cover in the Waters of Pandanan Hamlet Sekotong, Lombok is included in the category of moderate and rare with the percentage of seagrass species S. isoetifolium (2.78%-9.36%), C. rotundata (1.39%-6.91%), E. acoroides (7.03%-14.75%), Thalassia hemprichii (2.31%-9.66%), H. ovalis (2.5%-0.98%), H. uninervis (0.038%) and H. pinifolia (4.64%). The index of importance at the 2 stations had different values. The type of E. acoroides has the highest INP value at both stations, with values of 61.54% and 62.06% respectively. Ecological Index in the Waters of Pandanan Hamlet, Sekotong, West Lombok includes: Seagrass Diversity Index with the value obtained (1.43 and 1.65). Diversity Index with values (0.8 and 0.92) and Dominance Index with values (0.26 and 0.22).

References

Adi, W., W Nugraha, A. H., Damisela, Y, H., Ramli, A., Sondak, C. F.A., Sjafrie, N.D.M.2019. Struktur Komunitas Lamun di Malang Rapat, Bintan. Jurnal Enggano 4 (2) : 148-159.

Assy, D., & Widyorini, N. (2013). Hubungan Kelimpahan Meiofauna Pada Kerapatan Lamun Yang Berbeda di Pulau Panjang, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal (Maquares), 2(3), 226-232.

Cholid, I., & Taru, P. (2023). Studi Komunitas Makrozoobentos Yang Terdapat Pada Padang Lamun di Perairan Dusun Melahing Kota Bontang Kalimantan Timur. Jurnal Tropical Aquatic Sciences, 2(2), 113-120.

Esterlita, N., Siregar, S, H., Zulkifli. (2018). Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Pantai Nirwana Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan, 7(1), 1-11.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi Aksara. 87 hlm.

Fahruddin, M., & Ilyas, A. P. (2023). Studi Kerapatan dan Tutupan Jenis Lamun di Perairan Pantai Ketapang, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 16(3), 217-221.

Handayani, T. (2021). Keanekaragaman Makroalga di Perairan Teluk Kendari dan Sekitarnya, Sulawesi Tenggara. OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia), 6(1), 55-69.

Hidayat, W., Warpala, W,S., Dewi, N, P, S, R. 2018. Komposisi Jenis Lamun (Seagrass) dan Karakteristik Biofisik Perairan di Kawasan Pelabuhan Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Bali. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 5(3), 133-145.

Julianinda, Y. A., Dewi, C. S. U., Kasitati, R. D., & Kurniawan, F. (2022). Studi Pustaka: Distribusi dan Sebaran Lamun di Jawa Timur. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 6(1), 120-129.

Losung, A. J., Paruntu, C. P., Wagey, B. T., Roeroe, K. A., Losung, F., & Sambali, H. (2023). Struktur Komunitas Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Desa Borgo Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 11(1), 88-101.

Maulida, A., El Rahimi, S. A., & Kurnianda, V. (2018). Struktur Komunitas Padang Lamun Pada Kedalaman yang Berbeda di Teluk Ahmad Rhang Manyang Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 3(2).

McKenzie, L.J. (2003) Draft Guidelines for The Rapid Assessment Of Seagrass Habitats In The Western Pacific (QFS, NFC, Cairns) 43pp.

Miftahudin, F,M., Muzani, Hardianto, B., Ramadhita, N, P., Widyarini, S. (2020). Pengaruh Lamun (Seagrass) Terhadap Kehidupan Ikan Di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Geografi, 18 (1). 27-42.

Mustaromin, E., Apriadi, T. & Kurniawan, D. 2019. Transplantasi Lamun Enhalus acoroides Menggunakan Metode Berbeda di Perairan Sebong Pereh Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatik Lestari, 3(1), 23-30.

Pelafu, R. E., Wagey, B. T., Paruntu, C. P., Tilaar, S. O., Windarto, A. B., & Ti, F. F. (2022). Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 10(2), 1-13.

Rahmadanti, K. L., Santosa, G. W., & Pramesti, R. (2023). Penyerapan Karbon Pada Vegetasi Lamun Di Pantai Legon Bajak Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa. Journal of Marine Research, 12(3), 474-482.

Rahman, I., Astriana, B. H., Diniarti, N., Waspodo, S. W., & Damayanti, A. A. (2020). Pendampingan Masyarakat Dalam Kegiatan Monitoring Sebagai Upaya Pelestarian Ekosistem Lamun Di Perairan Pantai Sire, Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pepadu, 1(4), 497-501.

Rahman, I., Nurliah, N., Himawan, M. R., Jefri, E., Damayanti, A. A., & Larasati, C. E. (2021). Keanekaragaman Jenis Lamun Di Perairan Gili Gede, Lombok Barat. Journal of Marine Research, 10(4), 581-588.

Rahmawati, S., H. Hindarto, M.H. Azkab dan W. Kiswara 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta, 34 hal.

Rosalina, D. (2012). Studi Tentang Struktur Komunitas Lamun dan Faktor-Faktor Fisika dan Kimia Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lamun di Kabupaten Bangka Tengah. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 6(1), 22-26.

Sartini, S., Adibrata, S., & Aisyah, S. (2021). Biomassa dan Estimasi Karbon Pada Ekosistem Lamun di Pantai Tanjung Kerasak, Kabupaten Bangka Selatan. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 15(2), 123-131.

Syamsurizal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobentos di Hutan Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Baru. Skripsi. Makassar : Universitas Makassar.

Tangke, U. (2010). Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1), 9-29.

Wijana, I. M. S., Ernawati, N. M., & Pratiwi, M. A. (2019). Keanekaragaman Lamun dan Makrozoobentos Sebagai Indikator Kondisi Perairan Pantai Sindhu, Sanur, Bali. Jurnal Ecotrophic, 13(2), 238-247.

Yunitawati, Sunarto, Hasan, Z. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Substrat Dengan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sungai Cantigi, Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3).

Downloads

Published

2024-06-26